Dibalik gedung-gedung tinggi ibukota terdapat banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi. Biasanya warga ibukota menyempatkan diri berlibur sejenak saat akhir pekan tiba. Ada beragam wisata yang ditawarkan oleh kota Jakarta, salah satunya wisata museum. Jakarta sendiri mempunyai deretan museum dengan tema yang berbeda. Sayangnya para wisatawan sedikit yang tahu tentang nilai keindahan dari wisata museum.
1. Museum Kebangkitan Nasional
Bangunan museum memiliki desain pintu masuk mirip dengan benteng kerajaan. Museum ini merupakan bekas bekas sekolah kedokteran STOVIA pada zaman penjajahan Belanda. Di dalamnya terdapat sejumlah ruangan dengan koleksi alat-alat kedokteran yang beragam. Salah satu koleksi yang menarik perhatian ialah alat kedokteran yang digunakan untuk membelah kepala manusia. Koleksi ini ditempatkan di dalam lemari kaca yang terbuat dari besi.
Di museum ini Anda akan menemulan alat-alat kedokteran yang masih konvensional. Bahkan ada satu ruangan yang menyimpan deretan pisau bedah, dengan bentuk yang sulit di temukan saat ini. Sementara itu di ruangan lainnya terdapat diorama ruangan asrama kedokteran. Dalam ruangan ini pengunjung diajak kembali ke masa lampau, dan menceritakan kehidupan dokter zaman dahulu.
Lokasi: Jl. Dr. Abdul Rahman Saleh No.26, Senen, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat.
2. Museum Taman Prasasti
Lokasi museum berada di Tanah Abang, sekitar area pemakaman elit milik colonial Belanda. Bagi sebagian orang koleksi dalam museum cukup menyeramkan, mulai dari batu nisan hingga peti jenazah. Peti tersebut mempunyai nilai sejarah, yaitu pernah membawa Presiden RI pertama dan wakilnya. Di depan museum ada sebuah tiang dengan lonceng diatasnya, dulu lonceng akan dibunyikan saat ada tokoh pahlawan yang meninggal.
Lokasi: Jl. Tanah Abang I No.1, RT.11/RW.8, Petojo Selatan, Kec. Gambir, Kota Jakarta Pusat.
3. Museum Hakka Indonesia
Nama ‘Hakka’ berasal dari sebuah suku di Tiongkok, yang melakukan perjalanan ke nusantara ratusan tahun lalu. Mereka adalah suku Han yang terkenal karena kemahirannya meracik obat-obatan tradisional. Bagunan bersejarah ini terbagi dalam tiga sub museum yaitu Museum Hakka Indonesia, Museum Tionghoa Indonesia, dan Museum Yodding Hakka Indonesia.
Masuk ke dalam museum Anda akan menemukan perabot rumah tangga khas suku Han. Ada perlengkapan tidur zaman dulu yang sering dipakai oleh suku Han. Selain itu terdapat deretan toples dan botol dalam berbagai ukuran. Dulunya botol-botol tersebut biasa digunakan sebagai wadah untuk meramu obat-obatan. Di bagian kanan dan kiri dinding museum tersusun foto suku Han dari masa ke masa.
Lokasi: RT.4/RW.2, Bambu Apus, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur.
4. Museum POLRI
Banyak hal menarik yang ditawarkan oleh museum di bilangan Blok M Jakarta Selatan ini. Anda akan menemukan alat komunikasi para polisi zaman dulu, mulai dari radio sampai telepon. Di bagian lemari terdapat pajangan seragam polisi pertama hingga model seragam yang baru. Ada juga koleksi senjata dan kendaraan yang dulunya digunakan oleh polisi. Selanjutnya ada ruang anak-anak untuk menjajal berbagai kostum polisi.
Museum ini mempunyai satu ruangan menarik, yang mengulas terkait tragedi pengeboman di Indonesia. Salah satunya tragedi bom Bali yang masih melekat di ingatan masyarakat Indonesia. Diantara beberapa koleksi dalam ruangan ini ada sebuah ponsel kecil, yang merupakan alat komunikasi si pelaku. Ponsel tersebut masih tersimpan rapi di dalam kotak kaca sekaligus dilengkapi dengan keterangan detailnya.
Lokasi: Jl. Trunojoyo No.3, RT.5/RW.2, Selong, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan.
5. Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Lokasi museum tidak jauh dari Bundaran HI, tepatnya di sebelah gedung Bappenas. Museum ini menceritakan tentang sejarah kemerdekaan Indonesia, mulai dari masa penjajahan sampai menjelang proklamasi. Disini Anda bisa melihat secara langsung teks proklamasi asli yang diketik oleh Sayuti Melik. Meskipun tidak begitu luas Anda bisa menjelajahi seluruh isi gedung mulai dari pukul 8 pagi hingga pukul 4 sore.
Apabila sudah puas mengamati koleksi sejarah tersebut, cobalah pergi ke taman belakang museum. Di taman ini ada sebuah bunker bawah tanah yang digunakan sebagai tempat persembunyian. Dulunya bunker sengaja dibangun karena museum ini merupakan kantor pemerintahan era kolonial. Anda boleh menjelajahi isi bunker sayangnya hanya beberap ruangan saja yang diperbolehkan.
Lokasi: Jl. Imam Bonjol No.1, RT.9/RW.4, Menteng, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat.
6. Museum M.H. Thamrin
Museum ini memajang berbagi koleksi terkait kehidupan masyarakat Betawi. Halaman depan museum terdapat patung MH Thamrin, seorang politisi handal era Hindia Belanda. Meskipun lokasi museum agak terpencil tetapi selalu ramai pengunjung setiap pekan.
Di museum ini Anda bisa melihat berbagai perlengkapan instrumen music khas Betawi. Untuk masuk ke dalam museum pengunjung tidak perlu membayar kontribusi tiket alias gratis.
Lokasi: Jl. Kenari 2 No.15, Kenari, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat.
7. Museum Bank Indonesia
Mungkin banyak yang belum tahu jika Bank Indonesia punya tempat wisata edukatif. Lokasi museum berdekatan dengan Kota Tua, jadi masih bisa dijangkau dari kota. Bangunannya sarat dengan arsitek kuno khas zaman Belanda, sehingga suasananya terkesan mistis.
Menjadi lebih menantang jika Anda mengunjunginya saat malam hari, apalagi saat menyusuri area brankas tempat penyimpanan uang.
Lokasi: Jl. Lada 3, RT.3/RW.6, Pinangsia, Kec. Taman Sari, Kota Jakarta Barat.
8. Museum Katedral
Di dalam Gereja Katedral Jakarta tersembunyi sebuah museum yang menyimpan kisah sejarah. Museum ini terletak di lantai dua Gereja, dari atas sini Anda bisa melihat altar Gereja yang megah.
Di museum ini, Anda bisa mempelajari beragam benda keagamaan yang digunakan saat acara sakral. Pengelola museum selalu menyelipkan informasi penting di setiap benda koleksi. Tujuannya agar pengunjung tidak datang untuk melihat saja tapi bisa belajar hal baru.
Lokasi: Jl. Katedral, Pasar Baru, Kec. Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat.
9. Museum Fatahillah
Nama resmi museum ini adalah Museum Sejarah Jakarta, dan bangunannya bekas balai kota Batavia. Pada tahun 1707 bakal bangunan mulai dibangun atas komando Gubernur Jendral Joan van Hoorn. Beliau merancang bangunan yang menyerupai Istana Dam di Amsterdam.
Museum memiliki koleksi berupa peninggalan sejarah Indonesia, terutama milik Pajajaran dan Tarumanegara. Di ruangan lainnya terdapat koleksi mebel antik sejak abad ke-17 hingga ke-19.
Lokasi: Jl. Taman Fatahillah No.1, Pinangsia, Kec. Taman Sari, Kota Jakarta Barat.
10. Museum Gajah
Bangunan ini didirikan pada tahun 1778 dan menyimpan berbagai koleksi antik. Anda bisa menemukan prasasti, arca-arca kuno, hingga benda dari perunggu. Museum Gajah dinobatkan sebagai museum arkeologi dan entnografi pertama se-Asia Tenggara.
Disini pengunjung bisa menikmati beberapa fasilitas, diantaranya tour edukasi sigkat. Museum juga menyediakan fasilitas virtual tour, jadi pengunjung bisa berkeliling museum pakai smartpone.
Lokasi: Jl. Medan Merdeka Barat No.12, Gambir, Kec. Gambir, Kota Jakarta Pusat.
11. Museum Wayang
Dulunya museum ini bernama De Oude Hollandsche Kerk, yang dibangun pada masa penjajahan Belanda. Oleh sebab itu ciri bangunannya berbentuk unik dan menarik dengan khas Belanda. Seperti namanya koleksi museum menyajikan beberapa bentuk dan jenis wayang dari seluruh Indonesia.
Ada lebih dari 4000 koleksi wayang disini mulai dari wayang kulit, wayang golek, hingga boneka. Tentu saja tempat ini dapat menawah wawasan Anda akan dunia perwayangan.
Lokasi: Jl. Pintu Besar Utara No.27 Pinangsia, RT.3/RW.6, Kota Tua, Kec. Taman Sari, Kota Jakarta Barat.
12. Museum Satria Mandala
Untuk mengenang jasa para Tentara Indonesia, maka dibangunlah Museum Satria Mandala. Bangunan ini dulunya merupakan rumah salah satu istri dari Presiden Indonesia pertama. Museum ini diresmikan pada tahun 1972 dan menyajikan koleksi peralatan perang di Indonesia. Beberapa peralatan perang tersebut pernah digunakan para pahlawan zaman dulu untuk berjuang.
Lokasi: Jl. Gatot Subroto No.14, RT.6/RW.1, Kuningan Barat, Kec. Mampang Prpt., Kota Jakarta Selatan.
13. Museum Macan
Sejak berdiri tahun 2017, museum Macam sudah ramai dikunjungi oleh para wisatawan. Anda bisa menikmati berbagai koleksi seni yang merupakan karya dari para seniman terkenal.
Salah satu galeri seni paling favorit ialah Infinity Mirrored Room, sebuah mahakarya dari Yayoi Kusama. Ada lebih dari 90 karya seni rupa yang dipajang, baik modern maupun kontemporer dari seluruh dunia.
Lokasi: Jl. Perjuangan No.5, RW.10, Kebon Jeruk, Kec. Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat.
14. Museum Layang-Layang
Jika penasaran dengan berbagai jenis layangan dari seluruh Indonesia, Anda disarankan untuk berkunjung ke museum ini. Lokasi museum berada di daerah Pondok Labu, masih dekat dengan area kota Jakarta.
Tidak hanya melihat koleksi layangan, Anda juga bisa membuat layangan sendiri dan boleh dibawa pulang. Untuk masuk ke kawasan museum pengunjung akan dikenai tariff tiket sebesar 15 ribu rupiah.
Lokasi: Jl. H. Kamang No.38, RT.8/RW.10, Pd. Labu, Kec. Cilandak, Kota Jakarta Selatan.
15. Museum Tekstil
Bagi Anda yang tertarik dengan cara menenun maka harus berkunjung ke museum Tekstil. Anda akan melihat berbagai perangkat tenun yang sering dipakai oleh perajin kain. Mulai dari alat tenun zaman dahulu hingga masa sekarang.
Pengunjung juga diajak untuk mempelajari koleksi batik dari seluruh Indonesia. Bahkan pemandu wisata akan menjelaskan makna setiap motif yang ada dalam batik.
Lokasi: Jl. Ks. Tubun No.2-4, RT.4/RW.2, Kota Bambu Selatan, Kec. Palmerah, Kota Jakarta Barat.
16. Museum Keramik
Lokasi museum berada di kawasan Kota Tua, dan kerap menjadi tujuan wisatawan saat akhir pekan. Anda disuguhkan dengan berbagai koleksi keramik, yang diukir dengan corak unik dan menarik.
Dengan membayar tiket masuk sebesar 5 ribu rupiah, Anda boleh mengelilingi museum hingga jadwalnya tutup. Dalam museum ada beberapa spot foto yang bagus, jadi pengunjung bebas mengambil foto kekinian.
Lokasi: Jl. Pos Kota No.2, Pinangsia, Kec. Taman Sari, Kota Jakarta Barat.
17. Museum Sumpah Pemuda
Museum ini mengisahkan tentang kilas balik Sumpah Pemuda, yang terjadi pada tahun 1928. Disini diulas siapa saja penggerak Sumpah Pemuda, dan bagaimana perjuangan mereka. Pengelola juga menghadirkan miniatur para pahlawan yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Untuk mengelilingi museum ini Anda hanya membayar tiket sebesar 2 ribu rupiah. Sambil berlibur Anda bisa mempelajari tetang peristiwa Sumpah Pemuda secara mendalam.
Lokasi: Jl. Kramat Raya No.106, Kwitang, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat.
18. Art: 1 Museum
Sebelumnya museum ini bernama Mon Décor Gallery, yang menyajikan beragam karya dari seniman. Anda bisa menikmati karya seni modern dan kontemporer secara lengkap, bahkan terdapat tabel informasinya.
Dalam museum juga terdapat fasilitas berupa laboratorium konservasi, yang bebas digunakan oleh pengunjung. Museum juga menerima restorasi karya seni, penilaian karya seni, hingga konservasi untuk merawat nilai lukisan.
Lokasi: Jl. Rajawali Selatan Raya No.3, RT.4/RW.6, Gn. Sahari Utara, Kec. Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat.
19. Museum Art Mon Décor
Keseluruhan museum berisi karya lukisan modern dan kontemporer, yang menarik untuk dilihat. Pengunjung diijinkan untuk mengambil berbagai foto yang menarik perhatian. Terkadang museum dijadikan lokasi sesi pemotretan karena desain ruangannya unik.
Tidak ada biaya masuk untuk menjelajahi museum, meskipun ingin berkeliling seharian penuh. Walaupun ukuran bangunan tidak terlalu luas tetapi selalu ramai pengunjung.
Lokasi: Jl. Rajawali Selatan Raya No.3-5, RT.4/RW.6, Gn. Sahari Utara, Kec. Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat.
20. Museum Prangko Indonesia
Jika museum lainnya mempunyai koleksi berupa benda bersejarah dan antik. Maka museum ini memiliki koleksi perangko dari pertama muncul hingga saat ini. Lokasinya berada di kawasan Taman Mini Indonesia Indah, sehingga sering menjadi tujuan wisata para pengunjung. Anda tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mengelilingi museum, cukup siapkan kamera untuk berfoto.
Lokasi: Jl. Taman Mini Indonesia Indah, Cipayung, RW.2, Ceger, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur.
Sedikit orang yang memilih museum sebagai tujuan wisata saat liburan. Namun bukan berarti tidak memiliki peminat, nyatanya museum masih ramai dikunjungi. Ada banyak daya tarik dari museum terutama bagi mereka yang tertarik dengan sejarah. Beberapa museum di Jakarta menawarkan suasana liburan anti mainstream. Sesekali berlibur sambil mempelajari banyak sejarah baru di Indonesia.
0 komentar:
Post a Comment